Kita
semua bisa selamat, jika saling menasehati satu dan lainnya. Jika ada
saudara kita yang berbuat kesalahan, maka kita ingatkan, ini akan
membuat kita selamat. Namun jika kita biarkan, malah kita semua akan
tenggelam. Bagaikan kapal yang ditumpangi oleh dua kelompok, ada yang di
atas dan di bawah. Jika penumpang bagian atas tidak mengingatkan bagian
bawah bahwa jangan sampai mengambil air dengan cara membocori kapal,
tentu semuanya akan tenggelam. Itulah pentingnya ingkarul mungkar
terhadap sesama.
Sumber : https://rumaysho.com/3659-mengingkari-kemungkaran-biar-selamat-dari-tenggelamnya-kapal.html
Sumber : https://rumaysho.com/3659-mengingkari-kemungkaran-biar-selamat-dari-tenggelamnya-kapal.html
Kita
semua bisa selamat, jika saling menasehati satu dan lainnya. Jika ada
saudara kita yang berbuat kesalahan, maka kita ingatkan, ini akan
membuat kita selamat. Namun jika kita biarkan, malah kita semua akan
tenggelam. Bagaikan kapal yang ditumpangi oleh dua kelompok, ada yang di
atas dan di bawah. Jika penumpang bagian atas tidak mengingatkan bagian
bawah bahwa jangan sampai mengambil air dengan cara membocori kapal,
tentu semuanya akan tenggelam. Itulah pentingnya ingkarul mungkar
terhadap sesama.
Ada hadits yang disebutkan oleh Imam Nawawi rahimahullah dalam Riyadhus Sholihin saat membawakan Bab “Memerintahkan pada Kebaikan dan Melarang dari Kemungkaran“. Di antaranya, beliau membawakan hadits dari An Nu’man bin Baysir berikut ini.
Dari An Nu’man bin Basyir rahiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Sumber : https://rumaysho.com/3659-mengingkari-kemungkaran-biar-selamat-dari-tenggelamnya-kapal.html
Ada hadits yang disebutkan oleh Imam Nawawi rahimahullah dalam Riyadhus Sholihin saat membawakan Bab “Memerintahkan pada Kebaikan dan Melarang dari Kemungkaran“. Di antaranya, beliau membawakan hadits dari An Nu’man bin Baysir berikut ini.
Dari An Nu’man bin Basyir rahiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَثَلُ
الْقَائِمِ عَلَى حُدُودِ اللَّهِ وَالْوَاقِعِ فِيهَا كَمَثَلِ قَوْمٍ
اسْتَهَمُوا عَلَى سَفِينَةٍ ، فَأَصَابَ بَعْضُهُمْ أَعْلاَهَا
وَبَعْضُهُمْ أَسْفَلَهَا ، فَكَانَ الَّذِينَ فِى أَسْفَلِهَا إِذَا
اسْتَقَوْا مِنَ الْمَاءِ مَرُّوا عَلَى مَنْ فَوْقَهُمْ فَقَالُوا لَوْ
أَنَّا خَرَقْنَا فِى نَصِيبِنَا خَرْقًا ، وَلَمْ نُؤْذِ مَنْ فَوْقَنَا .
فَإِنْ يَتْرُكُوهُمْ وَمَا أَرَادُوا هَلَكُوا جَمِيعًا ، وَإِنْ
أَخَذُوا عَلَى أَيْدِيهِمْ نَجَوْا وَنَجَوْا جَمِيعًا
“Perumpamaan orang yang mengingkari kemungkaran dan orang yang
terjerumus dalam kemungkaran adalah bagaikan suatu kaum yang berundi
dalam sebuah kapal. Nantinya ada sebagian berada di bagian atas dan
sebagiannya lagi di bagian bawah kapal tersebut. Yang berada di bagian
bawah kala ingin mengambil air, tentu ia harus melewati orang-orang di
atasnya. Mereka berkata, “Andaikata kita membuat lubang saja sehingga
tidak mengganggu orang yang berada di atas kita.” Seandainya yang berada
di bagian atas membiarkan orang-orang bawah menuruti kehendaknya,
niscaya semuanya akan binasa. Namun, jika orang bagian atas melarang
orang bagian bawah berbuat demikian, niscaya mereka selamat dan selamat
pula semua penumpang kapal itu.” (HR. Bukhari no. 2493).Sumber : https://rumaysho.com/3659-mengingkari-kemungkaran-biar-selamat-dari-tenggelamnya-kapal.html
Kita
semua bisa selamat, jika saling menasehati satu dan lainnya. Jika ada
saudara kita yang berbuat kesalahan, maka kita ingatkan, ini akan
membuat kita selamat. Namun jika kita biarkan, malah kita semua akan
tenggelam. Bagaikan kapal yang ditumpangi oleh dua kelompok, ada yang di
atas dan di bawah. Jika penumpang bagian atas tidak mengingatkan bagian
bawah bahwa jangan sampai mengambil air dengan cara membocori kapal,
tentu semuanya akan tenggelam. Itulah pentingnya ingkarul mungkar
terhadap sesama.
Ada hadits yang disebutkan oleh Imam Nawawi rahimahullah dalam Riyadhus Sholihin saat membawakan Bab “Memerintahkan pada Kebaikan dan Melarang dari Kemungkaran“. Di antaranya, beliau membawakan hadits dari An Nu’man bin Baysir berikut ini.
Dari An Nu’man bin Basyir rahiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Sumber : https://rumaysho.com/3659-mengingkari-kemungkaran-biar-selamat-dari-tenggelamnya-kapal.html
Ada hadits yang disebutkan oleh Imam Nawawi rahimahullah dalam Riyadhus Sholihin saat membawakan Bab “Memerintahkan pada Kebaikan dan Melarang dari Kemungkaran“. Di antaranya, beliau membawakan hadits dari An Nu’man bin Baysir berikut ini.
Dari An Nu’man bin Basyir rahiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَثَلُ
الْقَائِمِ عَلَى حُدُودِ اللَّهِ وَالْوَاقِعِ فِيهَا كَمَثَلِ قَوْمٍ
اسْتَهَمُوا عَلَى سَفِينَةٍ ، فَأَصَابَ بَعْضُهُمْ أَعْلاَهَا
وَبَعْضُهُمْ أَسْفَلَهَا ، فَكَانَ الَّذِينَ فِى أَسْفَلِهَا إِذَا
اسْتَقَوْا مِنَ الْمَاءِ مَرُّوا عَلَى مَنْ فَوْقَهُمْ فَقَالُوا لَوْ
أَنَّا خَرَقْنَا فِى نَصِيبِنَا خَرْقًا ، وَلَمْ نُؤْذِ مَنْ فَوْقَنَا .
فَإِنْ يَتْرُكُوهُمْ وَمَا أَرَادُوا هَلَكُوا جَمِيعًا ، وَإِنْ
أَخَذُوا عَلَى أَيْدِيهِمْ نَجَوْا وَنَجَوْا جَمِيعًا
“Perumpamaan orang yang mengingkari kemungkaran dan orang yang
terjerumus dalam kemungkaran adalah bagaikan suatu kaum yang berundi
dalam sebuah kapal. Nantinya ada sebagian berada di bagian atas dan
sebagiannya lagi di bagian bawah kapal tersebut. Yang berada di bagian
bawah kala ingin mengambil air, tentu ia harus melewati orang-orang di
atasnya. Mereka berkata, “Andaikata kita membuat lubang saja sehingga
tidak mengganggu orang yang berada di atas kita.” Seandainya yang berada
di bagian atas membiarkan orang-orang bawah menuruti kehendaknya,
niscaya semuanya akan binasa. Namun, jika orang bagian atas melarang
orang bagian bawah berbuat demikian, niscaya mereka selamat dan selamat
pula semua penumpang kapal itu.” (HR. Bukhari no. 2493).Sumber : https://rumaysho.com/3659-mengingkari-kemungkaran-biar-selamat-dari-tenggelamnya-kapal.html
Kita
semua bisa selamat, jika saling menasehati satu dan lainnya. Jika ada
saudara kita yang berbuat kesalahan, maka kita ingatkan, ini akan
membuat kita selamat. Namun jika kita biarkan, malah kita semua akan
tenggelam. Bagaikan kapal yang ditumpangi oleh dua kelompok, ada yang di
atas dan di bawah. Jika penumpang bagian atas tidak mengingatkan bagian
bawah bahwa jangan sampai mengambil air dengan cara membocori kapal,
tentu semuanya akan tenggelam. Itulah pentingnya ingkarul mungkar
terhadap sesama.
Sumber : https://rumaysho.com/3659-mengingkari-kemungkaran-biar-selamat-dari-tenggelamnya-kapal.html
Sumber : https://rumaysho.com/3659-mengingkari-kemungkaran-biar-selamat-dari-tenggelamnya-kapal.html
Kita
semua bisa selamat, jika saling menasehati satu dan lainnya. Jika ada
saudara kita yang berbuat kesalahan, maka kita ingatkan, ini akan
membuat kita selamat. Namun jika kita biarkan, malah kita semua akan
tenggelam. Bagaikan kapal yang ditumpangi oleh dua kelompok, ada yang di
atas dan di bawah. Jika penumpang bagian atas tidak mengingatkan bagian
bawah bahwa jangan sampai mengambil air dengan cara membocori kapal,
tentu semuanya akan tenggelam. Itulah pentingnya ingkarul mungkar
terhadap sesama.
Sumber : https://rumaysho.com/3659-mengingkari-kemungkaran-biar-selamat-dari-tenggelamnya-kapal.html
Sumber : https://rumaysho.com/3659-mengingkari-kemungkaran-biar-selamat-dari-tenggelamnya-kapal.html
Kita
semua bisa selamat, jika saling menasehati satu dan lainnya. Jika ada
saudara kita yang berbuat kesalahan, maka kita ingatkan, ini akan
membuat kita selamat. Namun jika kita biarkan, malah kita semua akan
tenggelam. Bagaikan kapal yang ditumpangi oleh dua kelompok, ada yang di
atas dan di bawah. Jika penumpang bagian atas tidak mengingatkan bagian
bawah bahwa jangan sampai mengambil air dengan cara membocori kapal,
tentu semuanya akan tenggelam. Itulah pentingnya ingkarul mungkar
terhadap sesama.
Ada hadits yang disebutkan oleh Imam Nawawi rahimahullah dalam Riyadhus Sholihin saat membawakan Bab “Memerintahkan pada Kebaikan dan Melarang dari Kemungkaran“. Di antaranya, beliau membawakan hadits dari An Nu’man bin Baysir berikut ini.
Dari An Nu’man bin Basyir rahiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Sumber : https://rumaysho.com/3659-mengingkari-kemungkaran-biar-selamat-dari-tenggelamnya-kapal.html
Ada hadits yang disebutkan oleh Imam Nawawi rahimahullah dalam Riyadhus Sholihin saat membawakan Bab “Memerintahkan pada Kebaikan dan Melarang dari Kemungkaran“. Di antaranya, beliau membawakan hadits dari An Nu’man bin Baysir berikut ini.
Dari An Nu’man bin Basyir rahiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَثَلُ
الْقَائِمِ عَلَى حُدُودِ اللَّهِ وَالْوَاقِعِ فِيهَا كَمَثَلِ قَوْمٍ
اسْتَهَمُوا عَلَى سَفِينَةٍ ، فَأَصَابَ بَعْضُهُمْ أَعْلاَهَا
وَبَعْضُهُمْ أَسْفَلَهَا ، فَكَانَ الَّذِينَ فِى أَسْفَلِهَا إِذَا
اسْتَقَوْا مِنَ الْمَاءِ مَرُّوا عَلَى مَنْ فَوْقَهُمْ فَقَالُوا لَوْ
أَنَّا خَرَقْنَا فِى نَصِيبِنَا خَرْقًا ، وَلَمْ نُؤْذِ مَنْ فَوْقَنَا .
فَإِنْ يَتْرُكُوهُمْ وَمَا أَرَادُوا هَلَكُوا جَمِيعًا ، وَإِنْ
أَخَذُوا عَلَى أَيْدِيهِمْ نَجَوْا وَنَجَوْا جَمِيعًا
“Perumpamaan orang yang mengingkari kemungkaran dan orang yang
terjerumus dalam kemungkaran adalah bagaikan suatu kaum yang berundi
dalam sebuah kapal. Nantinya ada sebagian berada di bagian atas dan
sebagiannya lagi di bagian bawah kapal tersebut. Yang berada di bagian
bawah kala ingin mengambil air, tentu ia harus melewati orang-orang di
atasnya. Mereka berkata, “Andaikata kita membuat lubang saja sehingga
tidak mengganggu orang yang berada di atas kita.” Seandainya yang berada
di bagian atas membiarkan orang-orang bawah menuruti kehendaknya,
niscaya semuanya akan binasa. Namun, jika orang bagian atas melarang
orang bagian bawah berbuat demikian, niscaya mereka selamat dan selamat
pula semua penumpang kapal itu.” (HR. Bukhari no. 2493).Sumber : https://rumaysho.com/3659-mengingkari-kemungkaran-biar-selamat-dari-tenggelamnya-kapal.html
Kita
semua bisa selamat, jika saling menasehati satu dan lainnya. Jika ada
saudara kita yang berbuat kesalahan, maka kita ingatkan, ini akan
membuat kita selamat. Namun jika kita biarkan, malah kita semua akan
tenggelam. Bagaikan kapal yang ditumpangi oleh dua kelompok, ada yang di
atas dan di bawah. Jika penumpang bagian atas tidak mengingatkan bagian
bawah bahwa jangan sampai mengambil air dengan cara membocori kapal,
tentu semuanya akan tenggelam. Itulah pentingnya ingkarul mungkar
terhadap sesama.
Ada hadits yang disebutkan oleh Imam Nawawi rahimahullah dalam Riyadhus Sholihin saat membawakan Bab “Memerintahkan pada Kebaikan dan Melarang dari Kemungkaran“. Di antaranya, beliau membawakan hadits dari An Nu’man bin Baysir berikut ini.
Dari An Nu’man bin Basyir rahiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Sumber : https://rumaysho.com/3659-mengingkari-kemungkaran-biar-selamat-dari-tenggelamnya-kapal.html
Ada hadits yang disebutkan oleh Imam Nawawi rahimahullah dalam Riyadhus Sholihin saat membawakan Bab “Memerintahkan pada Kebaikan dan Melarang dari Kemungkaran“. Di antaranya, beliau membawakan hadits dari An Nu’man bin Baysir berikut ini.
Dari An Nu’man bin Basyir rahiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَثَلُ
الْقَائِمِ عَلَى حُدُودِ اللَّهِ وَالْوَاقِعِ فِيهَا كَمَثَلِ قَوْمٍ
اسْتَهَمُوا عَلَى سَفِينَةٍ ، فَأَصَابَ بَعْضُهُمْ أَعْلاَهَا
وَبَعْضُهُمْ أَسْفَلَهَا ، فَكَانَ الَّذِينَ فِى أَسْفَلِهَا إِذَا
اسْتَقَوْا مِنَ الْمَاءِ مَرُّوا عَلَى مَنْ فَوْقَهُمْ فَقَالُوا لَوْ
أَنَّا خَرَقْنَا فِى نَصِيبِنَا خَرْقًا ، وَلَمْ نُؤْذِ مَنْ فَوْقَنَا .
فَإِنْ يَتْرُكُوهُمْ وَمَا أَرَادُوا هَلَكُوا جَمِيعًا ، وَإِنْ
أَخَذُوا عَلَى أَيْدِيهِمْ نَجَوْا وَنَجَوْا جَمِيعًا
“Perumpamaan orang yang mengingkari kemungkaran dan orang yang
terjerumus dalam kemungkaran adalah bagaikan suatu kaum yang berundi
dalam sebuah kapal. Nantinya ada sebagian berada di bagian atas dan
sebagiannya lagi di bagian bawah kapal tersebut. Yang berada di bagian
bawah kala ingin mengambil air, tentu ia harus melewati orang-orang di
atasnya. Mereka berkata, “Andaikata kita membuat lubang saja sehingga
tidak mengganggu orang yang berada di atas kita.” Seandainya yang berada
di bagian atas membiarkan orang-orang bawah menuruti kehendaknya,
niscaya semuanya akan binasa. Namun, jika orang bagian atas melarang
orang bagian bawah berbuat demikian, niscaya mereka selamat dan selamat
pula semua penumpang kapal itu.” (HR. Bukhari no. 2493).Sumber : https://rumaysho.com/3659-mengingkari-kemungkaran-biar-selamat-dari-tenggelamnya-kapal.html
Belalang News, Tanjung Balai Karimun,
habib husein alatas, Kita semua bisa selamat, jika saling menasehati satu dan lainnya. Jika ada saudara kita yang berbuat kesalahan, maka kita ingatkan, ini akan membuat kita selamat. Namun jika kita biarkan, malah kita semua akan tenggelam. Bagaikan kapal yang ditumpangi oleh dua kelompok, ada yang di atas dan di bawah. Jika penumpang bagian atas tidak mengingatkan bagian bawah bahwa jangan sampai mengambil air dengan cara membocori kapal, tentu semuanya akan tenggelam. Itulah pentingnya ingkarul mungkar terhadap sesama.
مَثَلُ
الْقَائِمِ عَلَى حُدُودِ اللَّهِ وَالْوَاقِعِ فِيهَا كَمَثَلِ قَوْمٍ
اسْتَهَمُوا عَلَى سَفِينَةٍ ، فَأَصَابَ بَعْضُهُمْ أَعْلاَهَا
وَبَعْضُهُمْ أَسْفَلَهَا ، فَكَانَ الَّذِينَ فِى أَسْفَلِهَا إِذَا
اسْتَقَوْا مِنَ الْمَاءِ مَرُّوا عَلَى مَنْ فَوْقَهُمْ فَقَالُوا لَوْ
أَنَّا خَرَقْنَا فِى نَصِيبِنَا خَرْقًا ، وَلَمْ نُؤْذِ مَنْ فَوْقَنَا .
فَإِنْ يَتْرُكُوهُمْ وَمَا أَرَادُوا هَلَكُوا جَمِيعًا ، وَإِنْ
أَخَذُوا عَلَى أَيْدِيهِمْ نَجَوْا وَنَجَوْا جَمِيعًا
Sumber : https://rumaysho.com/3659-mengingkari-kemungkaran-biar-selamat-dari-tenggelamnya-kapal.html
Dari An Nu’man bin Basyir rahiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Sumber : https://rumaysho.com/3659-mengingkari-kemungkaran-biar-selamat-dari-tenggelamnya-kapal.html
مَثَلُ
الْقَائِمِ عَلَى حُدُودِ اللَّهِ وَالْوَاقِعِ فِيهَا كَمَثَلِ قَوْمٍ
اسْتَهَمُوا عَلَى سَفِينَةٍ ، فَأَصَابَ بَعْضُهُمْ أَعْلاَهَا
وَبَعْضُهُمْ أَسْفَلَهَا ، فَكَانَ الَّذِينَ فِى أَسْفَلِهَا إِذَا
اسْتَقَوْا مِنَ الْمَاءِ مَرُّوا عَلَى مَنْ فَوْقَهُمْ فَقَالُوا لَوْ
أَنَّا خَرَقْنَا فِى نَصِيبِنَا خَرْقًا ، وَلَمْ نُؤْذِ مَنْ فَوْقَنَا .
فَإِنْ يَتْرُكُوهُمْ وَمَا أَرَادُوا هَلَكُوا جَمِيعًا ، وَإِنْ
أَخَذُوا عَلَى أَيْدِيهِمْ نَجَوْا وَنَجَوْا جَمِيعًا
Sumber : https://rumaysho.com/3659-mengingkari-kemungkaran-biar-selamat-dari-tenggelamnya-kapal.html
مَثَلُ الْقَائِمِ عَلَى حُدُودِ اللَّهِ وَالْوَاقِعِ فِيهَا كَمَثَلِ قَوْمٍ اسْتَهَمُوا عَلَى سَفِينَةٍ ، فَأَصَابَ بَعْضُهُمْ أَعْلاَهَا وَبَعْضُهُمْ أَسْفَلَهَا ، فَكَانَ الَّذِينَ فِى أَسْفَلِهَا إِذَا اسْتَقَوْا مِنَ الْمَاءِ مَرُّوا عَلَى مَنْ فَوْقَهُمْ فَقَالُوا لَوْ أَنَّا خَرَقْنَا فِى نَصِيبِنَا خَرْقًا ، وَلَمْ نُؤْذِ مَنْ فَوْقَنَا . فَإِنْ يَتْرُكُوهُمْ وَمَا أَرَادُوا هَلَكُوا جَمِيعًا ، وَإِنْ أَخَذُوا عَلَى أَيْدِيهِمْ نَجَوْا وَنَجَوْا جَمِيعًا
“Perumpamaan orang yang mengingkari kemungkaran dan orang yang terjerumus dalam kemungkaran adalah bagaikan suatu kaum yang berundi dalam sebuah kapal.Nantinya ada sebagian berada di bagian atas dan sebagiannya lagi di bagian bawah kapal tersebut. Yang berada di bagian bawah kalaingin mengambil air, tentu ia harus melewati orang-orang di atasnya. Mereka berkata, “Andai kata kita membuat lubang saja sehingga tidak mengganggu orang yang berada di atas kita.”Seandainya yang berada di bagian atas membiarkan orang-orang bawah menuruti kehendaknya, niscaya semuanya akan binasa. Namun, jika orang bagian atas melarang orang bagian bawah berbuat demikian, niscaya mereka selamat dan selamat pula semua penumpang kapal itu.” (HR. Bukhari no. 2493).
“Perumpamaan
orang yang mengingkari kemungkaran dan orang yang terjerumus dalam
kemungkaran adalah bagaikan suatu kaum yang berundi dalam sebuah kapal.
Nantinya ada sebagian berada di bagian atas dan sebagiannya lagi di
bagian bawah kapal tersebut. Yang berada di bagian bawah kala ingin
mengambil air, tentu ia harus melewati orang-orang di atasnya. Mereka
berkata, “Andaikata kita membuat lubang saja sehingga tidak mengganggu
orang yang berada di atas kita.” Seandainya yang berada di bagian atas
membiarkan orang-orang bawah menuruti kehendaknya, niscaya semuanya akan
binasa. Namun, jika orang bagian atas melarang orang bagian bawah
berbuat demikian, niscaya mereka selamat dan selamat pula semua
penumpang kapal itu.” (HR. Bukhari no. 2493).
Sumber : https://rumaysho.com/3659-mengingkari-kemungkaran-biar-selamat-dari-tenggelamnya-kapal.html
Sumber : https://rumaysho.com/3659-mengingkari-kemungkaran-biar-selamat-dari-tenggelamnya-kapal.html
“Perumpamaan
orang yang mengingkari kemungkaran dan orang yang terjerumus dalam
kemungkaran adalah bagaikan suatu kaum yang berundi dalam sebuah kapal.
Nantinya ada sebagian berada di bagian atas dan sebagiannya lagi di
bagian bawah kapal tersebut. Yang berada di bagian bawah kala ingin
mengambil air, tentu ia harus melewati orang-orang di atasnya. Mereka
berkata, “Andaikata kita membuat lubang saja sehingga tidak mengganggu
orang yang berada di atas kita.” Seandainya yang berada di bagian atas
membiarkan orang-orang bawah menuruti kehendaknya, niscaya semuanya akan
binasa. Namun, jika orang bagian atas melarang orang bagian bawah
berbuat demikian, niscaya mereka selamat dan selamat pula semua
penumpang kapal itu.” (HR. Bukhari no. 2493).
Sumber : https://rumaysho.com/3659-mengingkari-kemungkaran-biar-selamat-dari-tenggelamnya-kapal.html
Sumber : https://rumaysho.com/3659-mengingkari-kemungkaran-biar-selamat-dari-tenggelamnya-kapal.html
Kita
semua bisa selamat, jika saling menasehati satu dan lainnya. Jika ada
saudara kita yang berbuat kesalahan, maka kita ingatkan, ini akan
membuat kita selamat. Namun jika kita biarkan, malah kita semua akan
tenggelam. Bagaikan kapal yang ditumpangi oleh dua kelompok, ada yang di
atas dan di bawah. Jika penumpang bagian atas tidak mengingatkan bagian
bawah bahwa jangan sampai mengambil air dengan cara membocori kapal,
tentu semuanya akan tenggelam. Itulah pentingnya ingkarul mungkar
terhadap sesama.
Sumber : https://rumaysho.com/3659-mengingkari-kemungkaran-biar-selamat-dari-tenggelamnya-kapal.html
Sumber : https://rumaysho.com/3659-mengingkari-kemungkaran-biar-selamat-dari-tenggelamnya-kapal.html
Kita
semua bisa selamat, jika saling menasehati satu dan lainnya. Jika ada
saudara kita yang berbuat kesalahan, maka kita ingatkan, ini akan
membuat kita selamat. Namun jika kita biarkan, malah kita semua akan
tenggelam. Bagaikan kapal yang ditumpangi oleh dua kelompok, ada yang di
atas dan di bawah. Jika penumpang bagian atas tidak mengingatkan bagian
bawah bahwa jangan sampai mengambil air dengan cara membocori kapal,
tentu semuanya akan tenggelam. Itulah pentingnya ingkarul mungkar
terhadap sesama.
Sumber : https://rumaysho.com/3659-mengingkari-kemungkaran-biar-selamat-dari-tenggelamnya-kapal.html
Sumber : https://rumaysho.com/3659-mengingkari-kemungkaran-biar-selamat-dari-tenggelamnya-kapal.html
Kita
semua bisa selamat, jika saling menasehati satu dan lainnya. Jika ada
saudara kita yang berbuat kesalahan, maka kita ingatkan, ini akan
membuat kita selamat. Namun jika kita biarkan, malah kita semua akan
tenggelam. Bagaikan kapal yang ditumpangi oleh dua kelompok, ada yang di
atas dan di bawah. Jika penumpang bagian atas tidak mengingatkan bagian
bawah bahwa jangan sampai mengambil air dengan cara membocori kapal,
tentu semuanya akan tenggelam. Itulah pentingnya ingkarul mungkar
terhadap sesama.
Sumber : https://rumaysho.com/3659-mengingkari-kemungkaran-biar-selamat-dari-tenggelamnya-kapal.html
Sumber : https://rumaysho.com/3659-mengingkari-kemungkaran-biar-selamat-dari-tenggelamnya-kapal.html
Kita
semua bisa selamat, jika saling menasehati satu dan lainnya. Jika ada
saudara kita yang berbuat kesalahan, maka kita ingatkan, ini akan
membuat kita selamat. Namun jika kita biarkan, malah kita semua akan
tenggelam. Bagaikan kapal yang ditumpangi oleh dua kelompok, ada yang di
atas dan di bawah. Jika penumpang bagian atas tidak mengingatkan bagian
bawah bahwa jangan sampai mengambil air dengan cara membocori kapal,
tentu semuanya akan tenggelam. Itulah pentingnya ingkarul mungkar
terhadap sesama.
Ada hadits yang disebutkan oleh Imam Nawawi rahimahullah dalam Riyadhus Sholihin saat membawakan Bab “Memerintahkan pada Kebaikan dan Melarang dari Kemungkaran“. Di antaranya, beliau membawakan hadits dari An Nu’man bin Baysir berikut ini.
Dari An Nu’man bin Basyir rahiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Sumber : https://rumaysho.com/3659-mengingkari-kemungkaran-biar-selamat-dari-tenggelamnya-kapal.html
Ada hadits yang disebutkan oleh Imam Nawawi rahimahullah dalam Riyadhus Sholihin saat membawakan Bab “Memerintahkan pada Kebaikan dan Melarang dari Kemungkaran“. Di antaranya, beliau membawakan hadits dari An Nu’man bin Baysir berikut ini.
Dari An Nu’man bin Basyir rahiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَثَلُ
الْقَائِمِ عَلَى حُدُودِ اللَّهِ وَالْوَاقِعِ فِيهَا كَمَثَلِ قَوْمٍ
اسْتَهَمُوا عَلَى سَفِينَةٍ ، فَأَصَابَ بَعْضُهُمْ أَعْلاَهَا
وَبَعْضُهُمْ أَسْفَلَهَا ، فَكَانَ الَّذِينَ فِى أَسْفَلِهَا إِذَا
اسْتَقَوْا مِنَ الْمَاءِ مَرُّوا عَلَى مَنْ فَوْقَهُمْ فَقَالُوا لَوْ
أَنَّا خَرَقْنَا فِى نَصِيبِنَا خَرْقًا ، وَلَمْ نُؤْذِ مَنْ فَوْقَنَا .
فَإِنْ يَتْرُكُوهُمْ وَمَا أَرَادُوا هَلَكُوا جَمِيعًا ، وَإِنْ
أَخَذُوا عَلَى أَيْدِيهِمْ نَجَوْا وَنَجَوْا جَمِيعًا
“Perumpamaan orang yang mengingkari kemungkaran dan orang yang
terjerumus dalam kemungkaran adalah bagaikan suatu kaum yang berundi
dalam sebuah kapal. Nantinya ada sebagian berada di bagian atas dan
sebagiannya lagi di bagian bawah kapal tersebut. Yang berada di bagian
bawah kala ingin mengambil air, tentu ia harus melewati orang-orang di
atasnya. Mereka berkata, “Andaikata kita membuat lubang saja sehingga
tidak mengganggu orang yang berada di atas kita.” Seandainya yang berada
di bagian atas membiarkan orang-orang bawah menuruti kehendaknya,
niscaya semuanya akan binasa. Namun, jika orang bagian atas melarang
orang bagian bawah berbuat demikian, niscaya mereka selamat dan selamat
pula semua penumpang kapal itu.” (HR. Bukhari no. 2493).Sumber : https://rumaysho.com/3659-mengingkari-kemungkaran-biar-selamat-dari-tenggelamnya-kapal.html
Kita
semua bisa selamat, jika saling menasehati satu dan lainnya. Jika ada
saudara kita yang berbuat kesalahan, maka kita ingatkan, ini akan
membuat kita selamat. Namun jika kita biarkan, malah kita semua akan
tenggelam. Bagaikan kapal yang ditumpangi oleh dua kelompok, ada yang di
atas dan di bawah. Jika penumpang bagian atas tidak mengingatkan bagian
bawah bahwa jangan sampai mengambil air dengan cara membocori kapal,
tentu semuanya akan tenggelam. Itulah pentingnya ingkarul mungkar
terhadap sesama.
Ada hadits yang disebutkan oleh Imam Nawawi rahimahullah dalam Riyadhus Sholihin saat membawakan Bab “Memerintahkan pada Kebaikan dan Melarang dari Kemungkaran“. Di antaranya, beliau membawakan hadits dari An Nu’man bin Baysir berikut ini.
Dari An Nu’man bin Basyir rahiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Sumber : https://rumaysho.com/3659-mengingkari-kemungkaran-biar-selamat-dari-tenggelamnya-kapal.html
Ada hadits yang disebutkan oleh Imam Nawawi rahimahullah dalam Riyadhus Sholihin saat membawakan Bab “Memerintahkan pada Kebaikan dan Melarang dari Kemungkaran“. Di antaranya, beliau membawakan hadits dari An Nu’man bin Baysir berikut ini.
Dari An Nu’man bin Basyir rahiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَثَلُ
الْقَائِمِ عَلَى حُدُودِ اللَّهِ وَالْوَاقِعِ فِيهَا كَمَثَلِ قَوْمٍ
اسْتَهَمُوا عَلَى سَفِينَةٍ ، فَأَصَابَ بَعْضُهُمْ أَعْلاَهَا
وَبَعْضُهُمْ أَسْفَلَهَا ، فَكَانَ الَّذِينَ فِى أَسْفَلِهَا إِذَا
اسْتَقَوْا مِنَ الْمَاءِ مَرُّوا عَلَى مَنْ فَوْقَهُمْ فَقَالُوا لَوْ
أَنَّا خَرَقْنَا فِى نَصِيبِنَا خَرْقًا ، وَلَمْ نُؤْذِ مَنْ فَوْقَنَا .
فَإِنْ يَتْرُكُوهُمْ وَمَا أَرَادُوا هَلَكُوا جَمِيعًا ، وَإِنْ
أَخَذُوا عَلَى أَيْدِيهِمْ نَجَوْا وَنَجَوْا جَمِيعًا
“Perumpamaan orang yang mengingkari kemungkaran dan orang yang
terjerumus dalam kemungkaran adalah bagaikan suatu kaum yang berundi
dalam sebuah kapal. Nantinya ada sebagian berada di bagian atas dan
sebagiannya lagi di bagian bawah kapal tersebut. Yang berada di bagian
bawah kala ingin mengambil air, tentu ia harus melewati orang-orang di
atasnya. Mereka berkata, “Andaikata kita membuat lubang saja sehingga
tidak mengganggu orang yang berada di atas kita.” Seandainya yang berada
di bagian atas membiarkan orang-orang bawah menuruti kehendaknya,
niscaya semuanya akan binasa. Namun, jika orang bagian atas melarang
orang bagian bawah berbuat demikian, niscaya mereka selamat dan selamat
pula semua penumpang kapal itu.” (HR. Bukhari no. 2493).Sumber : https://rumaysho.com/3659-mengingkari-kemungkaran-biar-selamat-dari-tenggelamnya-kapal.html
Thanks for reading & sharing Belalang News
0 komentar:
Posting Komentar